Tips
Mengendalikan Emosi
1. Kenali emosi Anda
Ketahui apa yang
Anda rasakan, apakah senang, sedih, takut, atau marah. Dengan mengenali
baik-baik apa yang sebenarnya Anda rasakan, Anda akan lebih mudah memahami cara
menuntaskannya.
Rasa cemburu, misalnya, merupakan penjelmaan dari rasa takut, takut tidak mampu terlihat lebih baik dari orang lain,
Rasa cemburu, misalnya, merupakan penjelmaan dari rasa takut, takut tidak mampu terlihat lebih baik dari orang lain,
atau merasa dijauhi
karena tak bisa menjadi yang terbaik.
2. Bila Marah, segera Istighfar
dan Ambillah Wudhu
Sesungguhnya marah
itu dari setan, dan setan itu dijadikan dari api, dan yg dapat memadamkan api
hanyalah air,
maka apabila
seseorang dalam keadaan marah, hendaklah segera berwudhu.
Jika marah datang, lemahkan daya marahnya, cabut substansinya, dan lindungi diri dari akibat2nya,
Jika marah datang, lemahkan daya marahnya, cabut substansinya, dan lindungi diri dari akibat2nya,
sehingga jika hal
itu menimpa, kita menaati peraturan akal. Dengan demikian kekuatan wudhu
sesungguhnya merupakan jawaban yg paling tepat mengenai cara untuk melakukan
hal tesebut.
Kebersihan dan kejernihan air wudhu dpt mengurangi atau bahkan menghilangkan panasnya temperatur tubuh ketika tengah marah. Kesucian air wudhu yg dapat menyucikan angota tubuh serta jiwa dpt menghilangkan dorongan2 amarah ke arah yg negatif, merusak, dan dpt mengarahkan daya amarah kepada keberanian, keadilan dan kebenaran.
Kebersihan dan kejernihan air wudhu dpt mengurangi atau bahkan menghilangkan panasnya temperatur tubuh ketika tengah marah. Kesucian air wudhu yg dapat menyucikan angota tubuh serta jiwa dpt menghilangkan dorongan2 amarah ke arah yg negatif, merusak, dan dpt mengarahkan daya amarah kepada keberanian, keadilan dan kebenaran.
3. Jangan Dipendam
Anda mungkin takut
tak dapat menahan diri atau membuat orang lain tersinggung jika Anda meluapkan
emosi Anda. Namun memendam emosi seorang diri bukanlah hal yang baik bagi
kesehatan psikis Anda. Ada
kalanya Anda harus mengekspresikan apa yang ada dalam benak Anda, melalui
curhat bersama seorang sahabat atau mengungkapkannya melalui hobi.
4. Berkaca dari Pengalaman
Pernahkah Anda
terlibat dalam masalah baru saat Anda tak lagi mampu untuk menahan emosi?
Menghajar seorang rekan kerja, misalnya? Atau mengalami kecelakaan saat
kebut-kebutan di jalanan untuk melampiaskan emosi?
Lain kali jika Anda ingin mengeluarkan emosi dengan cara yang nekat, ingatlah resiko yang harus Anda hadapi di pengalaman sebelumnya. Anda pasti tak ingin mendapat masalah baru dan menambah amarah,kan ?
Lain kali jika Anda ingin mengeluarkan emosi dengan cara yang nekat, ingatlah resiko yang harus Anda hadapi di pengalaman sebelumnya. Anda pasti tak ingin mendapat masalah baru dan menambah amarah,
5. Cari Ketenangan
Asingkan diri
sejenak dari keramaian, beberapa menit saja hingga Anda dapat meredakan emosi
yang menguasai benak Anda. Duduk, berdiri, atau berbaring, carilah posisi yang
paling nyaman untuk menenangkan diri.
Kemudian pikirkan baik-baik apa yang melintas di benak Anda. Apakah Anda merasa takut dikeluarkan dari pekerjaan, menyakiti perasaan sahabat, atau merasa gagal dengan rencana yang telah lama dibuat, ketahui dengan jelas dugaan apa yang membuat Anda merasa stress.
Kemudian pikirkan baik-baik apa yang melintas di benak Anda. Apakah Anda merasa takut dikeluarkan dari pekerjaan, menyakiti perasaan sahabat, atau merasa gagal dengan rencana yang telah lama dibuat, ketahui dengan jelas dugaan apa yang membuat Anda merasa stress.
6.
Segera Cari Solusi Setelah Emosi Reda
Setelah menenangkan
diri dan menurunkan kadar emosi di diri Anda, kini saatnya untuk mencari
sejumlah opsi sebagai solusi untuk permasalahan Anda. Buat beberapa pilihan
agar Anda memiliki opsi cadangan jika salah satunya gagal.
My friend sent to me this article 2 month ago.
I think... it's nice article, That's way I will share to all of you.
Hope it useful yahh..
@evamarlina
No comments:
Post a Comment