Semasa kuliah, teman-temannya menggambarkan Medvedev sebagai sosok yang rajin belajar, sopan santun dan pendiam. Selama mengajar, dia menulis sejumlah buku teks untuk kuliah. Sejak profilnya semakin menanjak, dia belajar untuk lebih membuka diri dan berbicara secara terus terang.
Presiden Rusia yang baru dilantik, Dmitry Medvedev, kembali menegaskan, Putin akan tetap memegang peranan penting di dalam Pemerintah Rusia. Pernyataan Medvedev ini secara jelas menunjukkan gaya kepemimpinan baru di Rusia. Berbeda dengan tradisi Rusia yang terbiasa menganut kepemimpinan tunggal, kini Rusia memiliki dua pemimpin.
Posisi Putin dinilai Medvedev tetap penting dalam membentuk pembangunan Rusia sampai tahun 2020 meski tak lagi menjadi presiden, tetapi jadi kepala pemerintahan dan pemimpin partai yang saat ini berkuasa, Rusia Bersatu. Saya yakin setiap orang pasti akan memiliki pikiran yang sama. Kepemimpinan tandem dan kerja sama kami akan menguat, kata Medvedev.
Hingga kini Putih masih tetap populer karena dianggap berjasa membangkitkan ekonomi. Meski dua pemimpin RusiaMedvedev dan Putinberjanji bekerja sama, berbagai pengamat ragu hubungan kerja sama keduanya bisa mulus dan langgeng. Hubungan itu dianggap berpotensi goyah.
Janji Putin
Sebelum ditunjuk sebagai PM, Putin sempat berpidato dan berjanji akan mengatasi inflasi Rusia dan memotong pajak industri minyak. Putin juga berjanji akan memberi kenaikan gaji khusus untuk pegawai di bidang nuklir dan pertahanan udara yang adalah pilar keamanan nasional.
Medvedev berjanji melanjutkan berbagai kebijakan Putin. Namun, para pengamat yakin Medvedev memakai pendekatan berbeda dari sikap Putin yang dikenal keras dan tegas. Sesuai konstitusi, Medvedev berhak memberhentikan PM dan pemerintahan. Namun, karena kini Putin menjadi PM dan Ketua Partai Rusia Bersatu bisa saja konstitusi berubah, mengingat partai tersebut mayoritas di parlemen.
Karier dalam pemerintahan Rusia
Medvedev menjadi konsultan hukum di beberapa perusahaan dan institusi pemerintah. Saat Anatoly Sobchak, dosen Medvedev di Universitas Negeri Leningrad, terpilih menjadi WalikotaLeningrad, pada tahun 1991, Medvedev bekerja sebagai penasihat hukum Sobchak dan konsultan hukum untuk komite urusan eksternal yang diketuai Vladimir Putin.
Sejak itulah dirinya dan Vladimir Putin bekerjasama. Setelah Presiden Boris Yeltsinmenunjuk Vladimir Putin sebagai penggantinya diakhir 1999, Putin memanggil Medvedev keMoskwa untuk menjadi wakil kepala badan administrasi kepresidenan. Kemudian Medvedev ditugaskan dengan jabatan baru sebagai wakil pertama Perdana Menteri.
Pada kampanye Pemilu Russia di tahun 2000, Medvedev menjadi manajer kampanye Vladimir Putin. Selain bertanggung jawab memimpin staf khusus di Istana Kremlin, Medvedev diserahi sejumlah proyek khusus antara lain memimpin komisi yang menyusun kerangka legislasi reformasi pelayanan sipil dan pengawasan terbaik atas sistem hukum Russia.
Kedekatan dengan Vladimir Putin sangat membantu dalam melejitkan karier Medvedev di jajaran Kremlin. Namun tidak seperti kebanyakan elit politik Russia, Medvedev tidak memperoleh kedudukannya dalam politik melalui jajaran KGB. Dalam situs internet www.russiaprofile.org disebutkan, sepanjang karier politiknya di Kremlin, Medvedev disebut sebagai pemain di belakang layar.
Kebijakan yang dianut Medvedev
Dalam sebuah wawancara dengan Vedomosti, Medvedev mengatakan sektor kunci ekonomi seperti sektor energi dan industri pertahanan harus tetap di tangan negara guna menjamin perusahaan di sektor-sektor tersebut memiliki pengaruh politis di dalam dan luar negeri.
Gaya kebijakan Medvedev dengan mengambil contoh pernyataan di atas adalah bisa dikatakan dengan liberalisme terkontrol. Artinya, negara bisa dilibatkan hanya dalam kasus yang sangat besar atau kasus yang terlalu tinggi taruhannya bagi perusahaan swasta untuk bisa berhasil. Saat berpidato pada tahun 2008, Medvedev mengatakan bahwa kebebasan lebih-baik daripada tidak ada kebebasan. Medvedev banyak berbicara tentang kebebasan ekonomi, hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi. Medvedev juga menyerukan reformasi sistem yudisial dan pemisahan yang nyata antara kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif.
[Fajar]
No comments:
Post a Comment